CAI, dalam arti yang sebenaranya.
Kata CAI tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga para Muda-Mudi
generus – dimana pun berada, terutama yang berada di tataran sunda –
sebagai kata yang berarti “air”, atau ada juga yang membuat kepanjangan
yang lain (yang juga menarik) dari kata CAI seperti pada artikel-artikel
di blog ini bulan Juli lalu. Tapi, bukan itu yang saya maksud, yang
saya maksud adalah CAI, kependakan dari Cinta Alam Indonesia yang sering
terdengar ditelinga kita terutama pada bulan Juli setiap tahunnya.
Dengan husnudzon bahwa kita semua sudah mengenal apa dan
bagamana CAI ini (atau yang lebih dikenal dengan kemping CAI), menarik
tampaknya untuk membuat tulisan mengenai Cinta Alam Indonesia dalam arti
sebenarnya di bulan Agustus ini (sekalipun tidak ada hubungannya).
Alam
Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak keindahan yang bisa
kita dapatkan di bumi ini. Mengingat keindahan alam ini tentunya
masing-masing dari kita akan langsung merujuk kepada tempat-tempat atau
lokasi-lokasi yang indah, romantis dan menarik seperti perkebunan teh di
Lembang, Subang, Pangalengan, atau alam Tangkuban perahu dan bahkan
banyak tempat-tempat lainnya yang biasanya di pilih untuk pengajian
UNIK.
Cinta Alam Indonesia diluar dari kegiatan penyampaian makalah dan
kemping, tentunya harus selalu berada di dalam benak kita, tanpa
mengenal waktu (bukan karena kemarin pulau kita diambil negara lain baru
cinta kita menggebu-gebu), tanpa mengenal tempat (bukan karena sekarang
tinggal di luar negeri baru kita cinta) atau keadaan (bukan karena
kemarin ada acara muda-mudi di puncak baru kita cinta). Cinta alam
indonesia itu harus mendarah mendaging, mbalung sum-sum, terutama dalam setiap aliran darah remaja Indonesia.
Semenjak sekolah dasar atau sekolah sebelum dasar. Kita semua sudah
dihadapkan dengan alam yang begitu indah dan diajarkan mengenal alam
Indonesia. Matahari yang bersinar setiap tahunnya, hujan yang datang
pada waktunya sudah cukup menghasilkan hamparan keindahan di seluruh
Indonesia. Ya, di seluruh Indonesia.
Kita semua tidak perlu meragukan bahwa alam indonesia sangatlah
indah, luar biasa indahnya. Diciptakan oleh Alloh untuk kita tempati
saat ini, seharusnya membuat kita sadar bahwa generasi muda lah yang
akan menentukan bagaimana nasib alam kita ini kedepan. (Untuk
mempermudah dalam mebayangkan, silahkan bayangkan daerah masing-masing).
Cinta terhadap alam merupakan bagian dari bentuk kesyukuran kita
terhadap nikmat Alloh. Dan bersyukur tentunya harus dimulai dengan
mengetahui dan merasakan nikmat itu sendiri. Berarti, untuk Cinta Alam
Indonesia kita harus tau dan mengerti apa saja keindahan dan potensi
yang kita “punya”. Jika kita ingin mengetahuinya secara detail, kita
bisa dengan mudahnya telurusi melalui internet sekarang juga.
Sebagai remaja yang amat sangat diharapkan menjadi ‘generasi
penerus’, perlu bagi kita untuk menanamkan dalam diri bahwa setiap
tempat itu unik, setiap tempat itu punya potensi sendiri dan setiap
tempat itu punya keindahan tersendiri. Bagi para generasi penerus, cinta
akan alam indonesia bukan hanya sekedar tau dan cinta, tapi juga harus
mampu melihat potensi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat kita sendiri dan mencoba menggunakan potensi itu.
Secara visual, alam Indonesia memiliki nilai yang amat sangat besar,
baik pantainya, pulaunya, hutannya, dan lain sebagainya. Tapi akan
sangat menyedihkan jika ternyata –sebagai contoh- hanya pulau komodo
saja yang oleh pemerintah di ajukan (baru diajukan) menjadi satu dari
tujuh keajaiban dunia dalam “new 7 wonder of nature”. Yang menakutkan
adalah jika ternyata pulau komodo tidak masuk kedalam kategari “new 7
wonders” ini, yang berarti secara internasional alam kita tidak diakui
memiliki keindahan yang luar biasa. Dan akhirnya, mana alam Indonesia
yang kita banggakan???. Padahal, yang seharusnya terjadi adalah mulai
dari gunung Bromo, hingga jalan Sersan Bajuri turut di daftarkan untuk
berkompetisi menjadi tujuh keajaiban dunia dari segi alamnya.
Itu baru dari segi visualnya, bahwa kita punya, dan kita lihat dengan
mata kepala kita sendiri bahwa alam kita itu amat sangat bernilai. Bali
sebagai contoh sudah menunjukannya kepada kita, bahkan kepada dunia
betapa mereka punya alam yang luar biasa.
Namun, apakah cukup sampai disitu saja apa yang kita “punya”?.
Tentunya tidak, karena itu baru sedikit dari apa yang kita “punya”
karena itu baru yang terlihat saja (tanda kutip dalam kata ‘punya’,
berarti kepunyaan kita yang semu). Di udara, kita punya matahari yang
bersinar kurang lebih 12 jam setiap hari selama 365 hari (tidak seperti
negara-negara sub tropik yang keahausan matahari, bahakan terkadang kita
lihat sangat aneh bertelanjang dan berjemur di bawah terik matahari).
Kita juga punya angin, sebagai salah satu sumber “green” energi yang
sekarang oleh dunia mulai menjadi energi alternatif.
Dan itu belum semuanya, krena kita masih punya banyak sekali hal yang
amat bernilai harganya, yang hingga saat ini mampu membuat ekonomi
Indonesia bertahan, membuat kita semua dalam kondisi yang alhamdulilah
sangat amat baik di bandingkan kebanyakan negara-negara di Central
America, atau South America atau di Afrika. Salah satunya adalah apa
yang ada di bawah kaki kita, yaitu berbagai sumber yang bernilai dan
berlimpah ruah dari dalam bumi yang bisa digunakan untuk membangun
Indonesia, dari mulai emas, berlian, bahan tambang, minyak bumi, yang
semuanya membuat negara kita kokoh menjadi negara yang besar dan kuat.
Namun, apakah kita menyadari betul potensi-potensi yang kita punya?.
Untuk sedikit ilustrasi, berikut saya tuliskan beberapa potensi besar
alam Indonesia yang sangat diakui dunia:
- Minyak bumi : 1.046.920 barell /hari (data EIA, 2008) yang membuat Indonesia berada di posisi 21 teratas produksi minyak terbesar di dunia (Indonesia pernah menjadi anggota OPEC, sebagai negara yang mengekspor minyak dan ikut berperan dalam pengaturan harga minyak dunia, namun karena kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat dan produksi yang tetap, indonesia harus keluar dari OPEC dan menjadi negara pengimpor minyak) dan memilki hampir 5 (lima) triliun barrell perhari sebagai cadangan.
- Panas bumi : saat ini sekitar 992 MW yang sudah di gunakan dan menduduki posisi ke 3 di dunia (berarti jika satu rumah perlu lampu 60 watt, 992 MW bisa untuk menerangi 16 juta rumah). Sedangkan potensinya sendiri sangatlah sebesar, yaitu sekitar 280.000 MW yang berarti setiap orang di Indonesia (220 juta orang) punya jatah lebih dari 1000 watt – yang berarti tidak perlu lagi ada pemadaman listrik bergantian.
- dll (bersambung, karena terlalu panjang jika saya tuliskan semua)
Itulah
dua diantara sekian banyak (termasuk gas alam, bahan tambang, dll)
sumberdaya Indonesia yang hingga saat ini belum di gunakan secara
optimal untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Dengan potensi yang
sekarang sudah mulai di optimalkan oleh pemerintah, sangatlah mungkin
dan bukan omong kosong jika Indonesia akan menjadi negara yang makmur
dan alamnya yang Indah akan bisa dinikmati oleh siapapun di dunia ini.
Ternyata untuk saat ini, potensi alam yang amat sangat besar ini
belum cukup dioptimalkan oleh Indonesia, baik visualnya maupun
kandungannya untuk membangun kesejahteraan negara. Jangan bilang jika
korupsi adalah sumber penyebabny, tapi juga perlu di lihat apakah kita
sebagai “pemiliknya” sudah bisa menghargai apa yang kita punya?. Karena
korupsi hanya sebagian kecil dari masalah yang ada. Dan tidaklah
bijaksana jika hanya menyalahkan orang lain.
Sebagai generasi yang inovatif dan mengerti agama, tentunya mudah
bagi kita untuk bisa berperan penting dalam peramutan “warisan” alam
yang kita “punya”. Punya andil dalam hal yang kecil, yang setidaknya di
mulai dari men-Cintai Alam Indonesia saja rasanya sudah menjadi hal yang
sangat penting dan besar dalam zaman sekarang ini.
Akhirnya, CINTA ALAM INDONESIA yang kita selalu dengar, yang kita
selalu ikuti ternyata punya makna yang luar biasa, punya makna yang luas
bagi generasi penerus. Tidak hanya sekedar mengahasilkan makalah,
membacakan malakah, camping, bernyanyi lagu nasional, meningkatkan rasa
syukur, menambah semangat perjuangan, tapi didalamnya juga mengandung
pesan yang sebenernya yaitu : Cinta Alam Indonesia.
AKTIVITAS PECINTA ALAM (DI INDONESIA)
> Mapala Universitas Indonesia
> PECINTA ALAM
>Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam
>Mahasiswa Pencinta Alam
> Kegiatan Alam Terbuka (KAT)
>Cintai Alam Indonesia
>Pramuka
>Rescue